KEHIDUPAN KITA HANYALAH MILIK ALLAH SWT

( TAUHID ) KEHIDUPAN KITA HANYALAH MILIK ALLAH SWT - Ketika kita mengakui bahwa kita adalah milikNya, maka hendaknya kita sadar, bahwa...

( TAUHID ) KEHIDUPAN KITA HANYALAH MILIK ALLAH SWT - Ketika kita mengakui bahwa kita adalah milikNya, maka hendaknya kita sadar, bahwa Allah berhak memerintah dan melarang kita; baik kita suka maupun tidak suka. Maka orang yang mengetahui ucapan ini, seharusnya akan ridha dengan perintah dan laranganNya; tidak mengingkarinya, tidak pula “mencari jalan tengah” yaitu dengan memadukannya dengan hawa nafsunya, agar perintah dan larangan tersebut disesuaikan dengan hawa nafsunya. Ketika kita mengakui bahwa kita adalah milikNya, maka hendaknya kita sadar, bahwa kita harus bersabar dalam meninggalkan apa-apa yang dilarangNya.

Maka setelah ia tahu konsekuensi akan hal ini, maka ia akan termotivasi untuk tahu segala apa yang dilarangNya, tentu dengan MENUNTUT ILMU. Kita mencari tahu larangan-laranganNya agar ia tidak terjerumus kedalamnya sedangkan ia tidak sadar; dan setelah ia tahu, maka ia akan menghindari dan meninggalkannya; dan tetap bersabar dalam meninggalkannya.

Ketika kita mengakui bahwa kita adalah milikNya, maka hendaknya kita sadar, bahwa diri kita, demikian pula harta kita dan keluarga kita (orang tua, saudara/i, serta istri dan anak) juga adalah milikNya.

Maka pengucapnya harusnya dapat mendatangkan ridha dengan segala ketetapanNya atas diri, harta dan keluarganya.

Ketahuilah… apapun yang ditetapkanNya, adalah kebaikan (dengan segala hikmah dibaliknya); meskipun kita memandangnya “buruk”.

Ketahuilah Allah Maha Tahu, jadi jangan kita merasa lebih tahu daripada Allah. Ketahuilah Allah Maha Bijaksana, jadi jangan kita merasa lebih bijaksana dari Allah.

Dan ketahuilah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu; sedangkan kita tidak memiliki kekuasaan atas apa yang menjadi milikNya, termasuk pula diri kita, kita ini milikNya. Maka hendaknya kita bertawakkal kepadaNya, ridha serta sabar dengan ketetapanNya.

Demikian pula, ketika kita mendapatkan nikmat; ketahuilah bahwa nikmat ini bukan dari usaha kita sendiri, tapi dari pertolongan Allah; dan juga ini semua adalah dariNya; maka ini semua pada hakekatnya adalah milikNya. Maka janganlah kita merasa bahwa ini adalah semata-mata usaha kita, atau merasa harta ini adalah hanyalah milik kita semata (melupakan sang pemilik sebenarnya); sehingga kita lupa untuk menyisihkan sebagian dari kenikmatan yang sudah Dia berikan kepada kita di jalanNya…

Kalaupun memang membelanjakannya, maka hendaknya paling tidak kita hanya membelanjakannya dalam hal-hal yang diridhaiNya saja, bukan untuk memaksiatiNya.

You Might Also Like

0 Comment

Keyboardnya bagus tuh^^
Komentar dikit laah :D

Flickr Images